Gowes Sarana ‘Qowiyyul Jizm’

20170130_074745

Sarana Qowiyyul Jizm

Pagi sahabat,

Beberapa bulan belakangan ane merasa Alloh telah memperingatkan kita dengan Kalimahnya, yakni tentang kematian. Betapa seseorang tidak mengenal usia kemudian harus menghadap Alloh dengan kondisi kesehatan yang buruk. Kembali lagi kita diingatkan dengan beberapa akh yang meninggalkan Jasad dengan sakit yang mendahului.  Meskipun tidak dipungkiri adanya Qodrat dan Iradahnya Alloh atas usia dan akhir hayat kita, tetapi kita tetap diperintahkan oleh Alloh supaya menjadi pribadi yang Kuat Jasadiyahnya. Ini pun yang dikatakan oleh Syaikh Syahid Hasan Al Banna dalam Risalahnya Majmu’aturrasail tentang point 10 Muwashhoffat, yakni  Qowiyyul Jizm (yakni Tubuh yang Kuat).

Memiliki tubuh yang kuat dan sehat adalah merupakan suatu nikmat yang luarbiasa dari  Allah ta’ala, dimana dengan nikmat tersebut kita bisa melakukan banyak aktifitas yang bermanfaat baik untuk dunia terlebih lagi untuk akhirat.

Dari Abi Hurairoh R.A berkata : bersabda Rasulullah saw : ‘sesungguhnya mu’min yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mu’min yang lemah, dan pada semuanya ada kebaikan. Berusahalah dalam mencapai apa-apa yang bermanafaat (untuk dunia-akhiratmu), dan (selalu lah) memohon pertolongan kepada Allah dan janganlah (bersikap) lemah. Dan jika sesuatu menimpamu maka janganlah berkata : ‘seandainya aku mengerjakan begini tentu hasilnya tidak begitu’. Tetapi katakanlah : ‘Allah telah menetapkan, apa yang Dia kehendaki pastilah terjadi’. Karena sesungguhnya kata ‘seandainya’ dapat membuka perbuatan (jahat) syaiton’. (HR Muslim)

Kekuatan jasmani (qowiyyul jism) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat atau kuat dan bentuk- bentuk perjuangan lainnya.

Kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi, dan jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk yang penting, maka Rasulullah Saw bersabda yang artinya: ‘Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah’ (HR. Muslim).

Pada dasarnya, kuat-sehatnya tubuh tidak akan ada artinya jika tidak disyukuri dan tidak digunakan dalam rangka meningkatkan ketaatan kepada Allah. Apalah arti sebuah gunung yang besar menjulang  tinggi tapi tak ada satu tumbuhan pun yang menyertainya, bahkan bebatuan pun tidak ada. Ia hanyalah tumpukan kerikil yang tidak berarti, tidak memberi hasil apa-apa.

Maka manfaatkanlah tubuh kuat-sehatmu dengan sebaik-baiknya, sungguh anda tidak tahu harapan apa yang ada didalam hati orang yang sekarat lemah tak berdaya di rumah sakit. Sekali lagi, manfaatkanlah sebaik-baiknya di jalan Allah, sebelum datang keputusan yang pasti dari_Nya, yaitu KEMATIAN.

Aplikasi dari qowiyyul jism yang dapat diperaktikkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain :

1) Mengikuti petunjuk kesehatan dalam makanan dan minuman, seperti:

  1. Membersihkan peralatan makan dan minum;
  2. Menjauhi makanan yang diawetkan dan mengkonsumsi minuman alami;
  3. Mengatur waktu-waktu makan;
  4. Mampu menyediakan makanan;
  5. Tidak berlebihan dalam mengkonsumsi yang berlemak;
  6. Tidak berlebihan dalam mengkonsumsi garam;
  7. Tidak berlebihan dalam mengkomsumsi gula;
  8. Selektif dalam memilih produk makanan

2) Mengikuti petunjuk kesehatan tentang tidur dan bangun tidur, seperti:

  1. Tidur 6 – 8 jam dan bangun sebelum fajar;
  2. Berlatih 10 – 15 menit setiap hari;
  3. Berjalan 2 – 3 jam setiap pekan;
  4. Mengobati diri sendiri;
  5. Tidak mempergunakan obat tanpa meminta petunjuk

Terakhir, ada kisah yang menarik dalam Sirah Nabawiyah yakni  Rasululloh SAW, beliau adalah orang yang berjalan dimuka bumi dengan cepat, ketika sahabatnya berusaha menyusul jalan beliau maka mereka tidak mampu, begitu pula ketika perang Khandaq, bahwa disaat para sahabat sudah tidak mampu menghalau batu besar saat menggali parit, Rasululloh SAW meskipun dalam kondisi kecapaian dan belum makan selama 3 hari, namun beliau tetap kemudian mengambil palu dan dipukulkannya sebanyak 3x pukulan, konon diceritakan perkenaan Palu dan Batunya sampai menimbulkan cahaya semacam kilat yang menerangi ufuk. Begitu pula Khalifah Umar RA, beliau meninggal 3 hari setelah di tusuk oleh pisau yang dilumuri Racun oleh yahudi yang menyamar dan masuk kedalam barisan Shalat umat islam. Maka kita bisa mengambil kesimpulan, betapa kuat Fisik Beliau Rasululloh SAW dan para sahabatnya.

Maka, sudah sepantasnya kita ittiba’, mengikuti kekuatan fisik Rasululloh SAW dan para sahabatnya

Leave a comment